Pages

Spaghetti Bolognese (ala Amalia)

Sabtu, 19 November 2011

Sebelumnya saya sempat bikin Spaghetti Bolognese nyontek dari resep di internet.. Hasilnya kurang pas. Akhirnya, di percobaan berikutnya saya modifikasi resepnya. Hasilnya... gak menyesal deh.. ^_^ hahaha.. Resepnya dijamin gampang. Silahkan dicoba.. :)


Bahan-bahan:
  • Spaghetti (disesuaikan dengan jumlah porsi)
  • 250 gram daging cincang (daging sapi)
  • 1 paprika (boleh ditambah sayuran lain, seperti kacang polong, jamur, dll.. Waktu saya bikin, yang ada di kulkas cuma paprika.. :P)
  • 1/2 bawang bombay, rajang halus
  • 1.5-2 sdm puree tomat
  • 150-200 ml cream (dikira-kira aja)
  • 1 blok kaldu sapi
  • 1 sdt pala
  • 1/4 sdt merica bubuk (secukupnya)
  • Keju cheddar (untuk taburan akhir saat penyajian)

Cara Membuat:
  1. Rebus spaghetti dalam air yang sudah dibubuhi sedikit minyak goreng. Masak sampai al dente (kira-kira 15-20 menit. Sisihkan.
  2. Panaskan minyak goreng (atau mentega) secukupnya. Tumis bawang bombay sampai harum. Lalu masukkan rajangan paprika, aduk.
  3. Masukkan daging cincang, aduk sebentar.
  4. Masukkan air secukupnya, sampai daging cincang terendam semua (tapi jangan terlalu banyak). Masukkan blok kaldu, aduk rata. Didihkan.
  5. Tambahkan pala dan merica.
  6. Jika ada sayuran lain, masukkan sekarang.
  7. Tambahkan puree tomat, aduk rata. Masak sampai daging cincang benar-benar matang.
  8. Masukkan cream, aduk rata.
  9. Masak sampai jumlah air agak berkurang, alias kental.
  10. Saus Bolognese pun siap untuk dihidangkan.
  11. Note: Saya tidak menambah garam karena blok kaldunya sudah cukup memberikan rasa asin.. tapi kalau memang dirasa masih kurang asin, silakan tambah garam.
    Penyajian: Hidangkan spaghetti di piring, siram dengan saus dagingnya (saus Bolognese), lalu taburi dengan parutan keju Cheddar.. Selamat makan.. :)


    Coto Makassar

    Sabtu, 19 November 2011

    Coto Makassar.. hmm.. udah sering dengar, tapi belum pernah nyobain.. setidaknya sampai sekitar 1/2 tahun yang lalu saat teman saya asli Makassar memberi tahu resepnya (Thanks to His). Kita juga sempat coba bikin bareng-bareng.. Ah, ribet! Begitu pikir saya waktu itu. :D

    Hari ini tiba-tiba saya pengen makan Coto Makassar. Mumpung weekend, akhirnya saya pun coba bikin hidangan yang satu ini. Setelah dicoba sendiri, ternyata it's not that complicated! :) Berikut ini resep yang didapat dari teman saya, plus beberapa modifikasi (mengikuti lidah yang makan.. hehe..).

    Bahan-bahan:
    • 500 gram daging sapi, potong dadu kecil (biasanya ditambah babat dan jeroan lainnya, tapi kali ini saya gak masukin)
    • 2 batang serai, memarkan
    • 3 cm lengkuas, rajang jadi 2-3 potong
    • 2 cm jahe, rajang jadi 2-3 potong
    • 3 lembar daun salam
    • 180 gram (atau 2 genggam) kacang tanah (lebih bagus yang tidak ada kulitnya), goreng, hancurkan menggunakan blender (sebentar saja, jangan sampai halus)
    • 100 ml cream atau susu, dikira-kira aja, gak mesti harus 100 ml.
    • 1 sdm bumbu kaldu bubuk rasa sapi 
    • minyak goreng 

    Haluskan bumbu-bumbu di bawah ini (dengan sedikit air):
    • 1/2 bawang bombay atau 5 siung bawang merah
    • 5 siung bawang putih
    • 6 kemiri yang sudah disangrai sebelumnya
    • cabe merah (optional, jika suka pedas)
    • 100 gram tauco (optional, saya sih gak pakai tauco, susah carinya di sini)
    • 1 sdm ketumbar (boleh yang masih berbentuk butiran atau bubuk)
    • 1 sdm jintan (boleh yang masih berbentuk butiran atau bubuk)
    • 1 sdt merica bubuk
    • 1 sdt garam

    Cara Membuat:
    1. Rebus daging sapi (jumlah air sedang, jangan terlalu banyak), masukkan serai, lengkuas, jahe dan daun salam. Rebus sampai daging matang. *buang buih-buih (busa) berwarna coklat yang biasa muncul saat merebus daging sapi. 
    2. Panaskan minyak goreng secukupnya, tumis bumbu halus hingga agak kasat dan harum (kira-kira 5 menit), lalu masukkan tumisan ke dalam rebusan daging, tambahkan kacang tanah goreng yang sudah dihancurkan, didihkan.
    3. Masukkan kaldu bubuk rasa sapi dan cream atau susu ke dalam rebusan daging, aduk rata.
    4. Penyajian: tambahkan perasan jeruk nipis, taburan bawang goreng dan irisan seledri. Lebih nikmat disantap dengan ketupat dan sambal tauco.
    Selamat makan.. :)

    Irish Music - Live Performance!!

    Selasa, 15 November 2011

    Lagi iseng nonton video-video yang pernah saya ambil, saya baru ingat kalau saya punya video live performance salah satu group musik Irish, berbasis di Dublin, dalam hard disk saya. Mereka terdiri dari 5 orang musisi: pemain biola, flute, akordeon, dan gitar (2 orang). Tidak ada vokalis dalam group ini. Mereka hanya memainkan musik-musik instrumental Irish. Saat itu, saya menonton live di salah satu mini stage di Temple Bar bersama salah seorang teman yang sedang main ke Dublin. Walaupun hanya pertunjukan musik instrumental, we enjoyed it! :)

    Malam itu, mereka menampilkan lebih dari lima lagu aransemen mereka sendiri. Mulai dari yang bermelodi syahdu sampai riang mereka mainkan. They're so talented! Kalau ingin tahu seperti apa musik Irish itu, silakan tengok video di bawah ini. Ini saya ambil pas sebelum saya dan teman saya beranjak pulang. Kami sudah berada di dekat pintu keluar ketika mereka tiba-tiba memainkan satu lagu tambahan (lagu terakhir).. jadi jarak pengambilan video agak jauh dari stage (tapi sebenarnya, kita duduk di barisan depan loh.. hehe..). Enjoy! ^_^


    I liked the girl in a green dress. She seemed to enjoy the moment on stage very much. :)

    Anak Hilang?!?!

    Jum'at, 11 November 2011

    Hmmm.. Hari ini teman-teman se-lab pulang lebih awal, maklum hari Jum'at. Saya berencana pulang pas Isya, sekitar 30 menit lagi. Mau lanjut eksperimen, tapi kok tanggung.. :P Lagipula hawa-hawa weekend sudah terasa.. :D Akhirnya, 30 menit ini diisi dengan nge-blog.. hehehe..

    Di sini saya mau cerita soal "insiden" saat saya belum sampai seminggu tinggal di Dublin, lebih tepatnya baru 3 hari (31 Oktober 2009). Saya diajak ke acara World Culture Festival oleh salah satu orang Indonesia di sini, katakan namanya Adi. Adi ini memberi info ke saya kalau di event tersebut, orang-orang Indonesia akan menampilkan tari Saman. Daripada gak ada kerjaan (studi belum dimulai), akhirnya saya berangkat sendiri ke lokasi yang ternyata cukup jauh. Saat itu, saya mengandalkan info rute dan transportasi dari Adi dan tanya-tanya orang di jalan.

    Singkat cerita, sampailah saya di Dun Laoghaire, tempat diadakannya World Culture Festival tersebut. Acara berjalan sangat meriah. Saya bertemu banyak orang Indonesia di sana. Selain tari Saman, ternyata beberapa dari mereka juga tampil di peragaan busana dengan mengenakan pakaian tradisional Bali, Jawa, dan Sulawesi. Acara selesai sekitar jam 4 sore. Saat itu, salah seorang Indonesia yang baru saya kenal, sebut saja Ani, mengajak saya untuk menginap di rumahnya. Dia bilang suaminya sedang pulang ke rumah orang tuanya, dan dia sendiri di rumah. Saya pikir kenapa gak? Saya pun gak ada rencana apa-apa malam itu. Akhirnya saya dan Ani langsung menuju ke rumahnya.

    Malam itu kami habiskan dengan menonton film, makan-makan, ngemil, sampai tengah malam. Saya pun sempat menelepon kedua orang tua saya di Jakarta dari rumahnya. Sekedar memberi kabar saja. Semua terlihat baik-baik saja hingga keesokan paginya, Ani menerima telepon dari Adi, mengabarkan kalau si "anak baru", Amel (alias saya), belum pulang dari semalam. Ani lantas menjawab, "Amel ada di sini nih, nginep di rumah gw." Kontan, Adi kaget sekaligus lega. Rupanya, saya dikiranya hilang entah ke mana. Begini ceritanya seperti disampaikan oleh Adi.

    "Malam sehabis acara World Culture Festival, housemate saya, namanya Clara, menelepon Adi menanyakan keberadaan saya karena sudah jam 12 malam tapi belum pulang juga. Sebelumnya, Clara tahu kalau saya pergi ke acara ini karena diajak Adi, dan dia punya nomor HP Adi karena Adi-lah yang mencarikan rumah itu (shared house) untuk saya dulu dan mereka sempat kontak-kontakan. Ditelepon malam-malam menanyakan di mana saya, jelas saja Adi tidak tahu. Setahu dia, saya sudah pulang sejak sore saat acara selesai. Adi pun langsung menghubungi orang-orang Indonesia lain yang juga menghadiri festival. Hampir semua ditelepon kecuali Ani. Gak tahu kenapa, si Ani terlewat dari pikirannya. Semua orang yang ditelepon gak ada yang tahu. Terang saja, saya nginep di rumah Ani juga mendadak saat jalan pulang bersama-sama.

    Panik, Adi memberitahu Clara kalau dia akan menelepon teman-teman Indonesia yang lain dan pasti mengabarkannya jika ada berita. Dan Clara pun janji akan mengabarkan Adi kalau saya sudah pulang. Mereka berdua saling telpon-telponan saling menanyakan kabar terbaru soal saya. Waktu sudah menunjukkan jam 3 pagi, tapi hasil nihil. Adi makin panik karena saya masih baru di Dublin, sendiri pula. Selain itu, jam 8 malam tadi Adi baru saja chat dengan adik saya di Jakarta, dan mengabarkan kalau saya baik-baik saja, ketemu di festival. Tidak hanya Adi yang repot, housemate-nya pun, sebut saja Steve, jadi ikut-ikutan repot. Akhirnya, Adi berencana untuk menelepon Garda (polisi) keesokan paginya. Kalau perlu, pagi-pagi sekali langsung ke Garda. Adi tidak bisa tidur gara-gara memikirkan si anak baru ini, alias saya, yang dikiranya hilang entah ke mana.

    Nah, keesokan paginya, Adi sudah siap-siap mau menelepon Garda karena belum dapat kabar apapun soal keberadaan saya. Tapi gak tahu kenapa, sebelum menelepon Garda, Adi menyempatkan diri menelepon Ani. Saat itulah baru ketahuan kalau saya ada di rumah Ani, menginap semalam. Saya saat itu ada di sebelah Ani, duduk di dapur sambil sarapan. >.<"

    Ya ampuuunnn... mendengar cerita dan kepanikan yang terjadi gara-gara saya, jadi merasa bersalah. Bodohnya, saya malah mengabari orang-orang di rumah di Jakarta saat saya menginap di rumah Ani (*tepok jidat), bukannya mengabari Clara atau Adi. Maaf sekali yaaa... buat semua orang yang sudah direpotkan gara-gara saya.

    Cerita "hilangnya" saya baru saya ketahui berbulan-bulan setelah kejadian... jadi seingat saya, dulu pas pulang ke rumah (shared house di Dublin) setelah menginap, saya cuma bilang sorry (dengan tampang tak berdosa) pas Clara nanyain ke mana aja saya semalaman. :P